16 Mei, 2009



Myspace Layouts

09 Desember, 2008

MenulisTokoh


MENULIS TOKOH
ATAU PROFIL


Pengertian Tulisan Tokoh atau Profil
Tulisan tentang tokoh atau profil merupakan salah satu jenis tulisan feature. Feature lazimnya dimaknai sebagai tulisan atau artikel kreatif, terkadang subjektif. Tujuannya, biasanya, untuk menghibur, menyenangkan, atau merogoh simpati dari pembaca. Bisa melalui kejadian atau kehidupan seseorang.
Ciri-Ciri
Ciri-ciri di dalam menulis tokoh atau profil adalah:
Kreatif-Variatif (ada upaya kreasi, inovasi dan Improvasi)
Informatif (pengetahuan dan penghayatan tentang kehidupan)
Menghibur (menyenangkan) mengagumkan
Tahan lama (tidak mudah termakan waktu)
Subjektif (Bisa kesan tulisan atau lisah penulis dengan tokoh)
Feature Tokoh
Tulisan tokoh atau profil berisi kehidupan seorang manusia yang menarik. Tulisan profil juga harus bisa menangkap karakter manusia.
Menulis Feature dapat dilakukan dengan cara:
Mengetahui karakter tokoh yang bersangkutan (si A) mulai dari tidur sampai tidur lagi, apa yang di lakukannya,
Bagaimana aktifitas dia dalam kesehariaanya,
Mengunjungi tempat-tempat penting
Mengunjungi teman atau kerabat untuk menanyakan tentang seluk beluk orang yang akan kita tulis
Sebaiknya disertai kutipan-kutipan kunci
Banyak sumber informasi yang diambil atau diungkap dari diri Subyek
Siapa Tokoh Itu?
Tokoh profil adalah seorang terkemuka atau kenamaa dalam bidang tertentu dan tokoh tidak selalu berkonotasi subyek yang positif akan tetapi bisa dari subyek/seorang yang bertindak negatif.
Parameter-parameter tokoh adalah sebagai berikut:
Orang yang punya prestasi/keistimewaan. Contohnya adalah orang yang pernah meraih medali emas pada Olimpiade
Orang yang mampu menimbulkan getaran besar. Contohnya adalah Orang yang telah mampu membuat perubahan besar, ajaran dan lain sebagainya.
Pemegang Rahasia/Kontroversial/di Cari di saat yang tepat. Contohnya adalah Korban sekamat dari sebuah musibah, Saksi kunci atas sebuah peristiwa, seorang yang berani melawan kekuasaan (hagemoni)
Bagaimana Menulisnya?
Dibawah ini ada beberapa hal yang patut diperhatikan dalam menulis profil:
Sebagai bagian tulisan feature, inti sebuah tulisan tokoh atau profil ialah kisah. Boleh dikata, tulisan ini lebih didominasi oleh kisah diri tokoh. Kemampuan menimbulkan imajinasi, identifikasi, dan personifikasi tokoh sangat memegang peran penting. Aspek terpenting ialah deskripsi dan narasi.
Yang terpenting ialah melukiskan, tidak hanya mengatakan, tetapi menampilkan postur. Tidak cukup kata sifat atau keterangan. Misalnya, jangan puas hanya menyebut seorang cantik, tampan, miskin, glamour. Peristiwa itu heboh, sadis, keren banget.
Andalkan lead/teras berita untuk memikat pembaca. Semua materi tentang tokoh atau profil haruslah informasi-informasi yang penting. Namun, perlu ada sesuatu pemikat, yaitu sebuah kesan pertama yang eye catching. Itulah yang disebut lead. Ada banyak lead.
Laed Ringkasan
Tubuhnya memang mati separo. Tapi, begitu kakek 60 tahun itu mengucapkan merdeka, seluruh peserta rapat terdiam. Suaranya menggelegar. Dialah………
Laed Bercerita
Selangkah demi selangkah pemuda itu menuju halaman belakang rumahnya yang senyap. Jarinya menunjuk sebuah gundukan. Lalu, ia berkata, ”Di sini. Lima mayat saya tanam jadi satu.” Pemuda itu, tak lain, …….
Lead Deskriptif
Keringatnya mengucur deras di wajah. Genggaman tangannya mengeras demi menembakkan shuttle cock ke arah lawan. ”Hidup Indonesia,” kata pemain berambut cepak itu begitu berhasil menjinakkan pasangan Cina.
Laed Kutipan
”Silakan tangkap saya. Lebih baik yang korup-korup mengaku agar lembaga ini bisa kembali dipercaya rakyat,” kata………
Laed Pertannyaan
Percayakah Anda air bisa jadi bahan bakar sepeda motor? Gara-gara mengaku menemukan BBM alternatif itulah, pria asal Nganjuk ini harus berurusan dengan hukum…..
Laed Menuding
Orang gila mana yang percaya pria berkumis ini sebagai nabi baru? Muhammad SAW adalah penutup para nabi.
Bentuk-Bentuk Profil
Ada dua bentuk Profil
Profil atau tokoh yang permanen
Yaitu orang yang mempunyai jadi diri untuk diprofilkan
Profil atau tokoh yang permanen
Yaitu seperti pada peristiwa-peristiwa tertentu

Myspace Layouts

17 November, 2008

13 Juli, 2008

Syaikh Mohammad Hisyam

Kutipan Ceramah Syeikh Muhammad

Hisyam Kabbani ar-Rabbani

di Mesjid BankIndonesia tgl 30-08-2007


Kontribusi dari Syeikh Muhammad Hisyam Kabbani ar-RabbaniBismillahir-Rohmaanir-Rohiim Allahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammad wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wassalam Taatilah Allah, Taati Rasullullah dan orang-orang yang memimpinmu. Setiap kali saya datang ke sini, saya dapat merasakan kehadiran para Awliya, setiap kali dikumandangkan shalawat,saya merasa benar-benar kehadiran Rasulullah SAW disini. Disini, saya merasakan getaran yang sangat kuat, adaSyekh Husayn (bin ‘Ali bin Abi Thalib ra) disini. Nama itu, Hasan dan Husayn adalah nama cucu Rasululah yangtelah ditetapkan sebagai pemuda-pemuda penghuni surga. Lihatlah arti sebuah nama, dari nama tersebut membawagetaran-getaran surgawi yang kuat. Allah menciptakan semua makhluknya pada tempat-tempat yang telah Ia tentukan.Tidak akan ada yang bisa mengubah ketentuan Allah. Mustahil. Allah telah menentukan dimana tiap-tiap makhlukdiposisikan. Kisah Habil dan Qabil Saat Allah memerintahkan Habil dan Qabil untuk berqurban. Habil memberikan qurban yang terbaik,mempersembahkan yang terbaik dari
dirinya untuk Allah SWT. Sedangkan Qabil, ia berpikir, Allah sudah kaya tidakperlu qurban yang baik, dan ia was-was dan terlalu cinta pada harta miliknya sehingga mempersembahkan qurban yangterburuk untuk Allah SWT. Maka Allah tidak menerima qurban Qabil, Allah menerima qurban Habil. Keduanya sama-sama mematuhi perintah Allah, tapi yang satu melaksanakan dengan usaha yang terbaik, sedangkan yang lain denganusaha yang terburuk. Berhati-hatilah kamu, ambil pelajaran dari kisah ini. Berikan yang terbaik dalam beribadah kepadaAllah, percuma kamu mengucapkan “Allahu Akbar” lalu sholat tapi hatimu masih kotor, masih ada rasabenci pada saudaramu. Hati-hatilah, Allah tidak akan menerima ibadahmu! Saat iblis menolak untuk tunduk pada Adam as., ia tidak patuh pada Allah, padahal ia sebelumnya rajin beribadah.Qurban, sedekah, apa2 yang diperintahkan Allah, itu sebenarnya “kendaraan” kamu untuk dapat mencapaiAllah. Persiapkan “kendaraan-kendaraan” kamu. Kisah Orang Buta Ada seorang sahabat Rasulullah saw. yang buta dan meminta beliau mendoakannya agar sembuh dari kebutaannya.Rasulullah berkata: “Bisakan kamu bersabar.” Rasulullah tidak langsung mendoakan orang tersebutsebagaimana yang pernah beliau lakukan kepada Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. saat menderita sakit mata,dengan barokah air liur dan doa Rasulullah, saat diusapkan ke mata Sayyidina ‘Ali, bukan hanya sembuh tapimata beliau dapat melihat musuh yang jaraknya sangat jauh, bahkan dapat melihat hingga ke Arsy–Nya AllahSWT. Tapi sahabat yang buta ini tidak langsung didoakan seperti itu, Rasulullah saw. memerintahkan ia berwudhu lalusholat 2 raka’at kemudian bacalah doa : “AS ‘ALUKA ATAWAJJAHU ILAYKA BI NABIYYIKA MUHAMMAD-YA MUHAMMAD INNI ATAWAJJAHUBIKA ILLA RABBI FI HAJAATI. INNI ASTAFI’U BIHA ‘ALAA RABBI FI RADDI BASARI ALLAHUMMASAFFI’HU FIYYA…..” “Wahai Allah aku memohon kepada Mu dan berpaling kepada Mu bersama dengan nabi Mu Muhammad. WahaiMuhammad, aku bersamamu menuju Tuhanku berdasarkan hajatku. Aku mohon kepada Tuhanku dengan perantaramu.Ya Allah izinkanlah dia menjadi perantara Mu.” Setelah membaca doa itu, matanya sembuh bisa melihat. Rasullulah secara langsung menjadikan dirinya“kendaraan” bagi umat untuk menuju Allah SWT. Dahulu umat selalu datang kepada Rasulullah, membawa masalah-masalah mereka, memohon pertolongan, danRasulullah menolong mereka, memberikan jalan keluar untuk semua masalah mereka. Mengapa sekarang ini umat muslim selalu banyak masalah, menjadi yang terbelakang? karena mereka lupa untukdatang pada Rasulullah saw. memohon pertolongan beliau. Mereka telah lupa untuk selalu mengagungkan namaRasulullah saw., bershalawat kepada beliau. Maka mereka tidak bisa mendapatkan jalan keluar bagi masalah2 mereka.Semua rukun Islam juga merupakan “kendaraan” untuk kamu untuk dapat mencapai Allah. Lakukanlah,saat memang harus berzakat, jangan ragu-ragu, jangan takut, harta yang kamu zakatkan tersusun rapi di sisi Allah, tidakakan hilang. Allah memberikan Rasulullah saw. pada kita sebagai manusia terbaik, memberikan Sayyida Fatimah ra., memberikanhttp://naqshbandibatam.org/ _PDF_POWERED _PDF_GENERATED 10 April, 2008, 15:03
Naqshbandi Al - Haqqoni Batam SiteSayyidda Khodijah al Kubro ra., mereka adalah ahli bait orang-orang yang terbaik, nasehat-nasehat mereka adalah yangpaling benar dan terbaik. Sudah pasti yang terbaik! Tidak mungkin tidak! Maka kita harus mengikuti nasehat-nasehatbeliau-beliau semua, orang-orang yang terbaik, kalau kamu mau selamat. Ada nasehat Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib ra. mengenai 4 hal yang harus diperhatikan oleh seseorang untuk bisaselamat. Diam. Diam adalah lebih baik. Manusia punya kecenderungan ingin selalu bicara, selalu mengungkapkan pendapat,kalau tidak ada orang yang diajak bicara, dia cari kaca, atau dia bicara dengan istrinya, anaknya kadang bertengkardengan mereka. Manusia tidak bisa diam. Maka jagalah lisanmu! Diam adalah lebih baik. Jika kamu terpaksa harus bicara, maka bicarakanlah hal-hal yang bermanfaat. Jaga pandanganmu. Lihatlah ke kakimu sendiri saat berjalan. Agar kamu tidak melihat jauh ke orang lain yang akanmembuat kamu melihat buruknya atau aibnya orang lain, lalu kamu membicarakannya. Lebih baik kamu melihat kekakimu sendiri, lihat aib-aibmu sendiri, jangan lihat (aib2) orang lain. Bertafakur, lihatlah kebesaran Allah, itu akan membuatmu ingat kepada-Nya. Ramadhan akan segera datang, apakah kamu sudah mempersiapkan diri kamu? Persiapkanlah! Ikuti nasehat Sayyidina‘Ali. Diam lah, jaga lisanmu. Dengan berpuasa, bersihkan lidahmu dari semua hal-hal yang tidak bermanfaat, darisemua kata-kata yang tidak islami, basahi lidahmu dengan berdzikr, mengingat Allah. Seorang sahabat datang kepada Rasulullah memohon keringanan dalam menjalankan ibadah-ibadah dan syariat-syariatIslam, karena ia merasa tidak mampu melaksanankan semua syariat Islam. Rasulullah lalu memerintahkan ia untukselalu berdzikr. Mengingat Allah. Dengan berdzikr, bisa menutupi semua ibadah-ibadah yang tidak mampu kamukerjakan. Wa min Allah at taufiq hidayah wal inayah, wa bi hurmati Habib wa bi hurmati fatihah!!

religi

Bismillahirrahmanirrahim
SINETRON RELIGI SEBAGAI CANDUISASI AGAMA
Oleh: Ahmad Baihaqi


"Ketahuilah bahwa seandainya umat berkumpul untuk memberimu suatu manfaat, mereka tidak akan dapat memberimu manfaat melainkan sesuatu yang telah dituliskan Allah bagimu, dan kalau seandainya mereka berkumpul untuk memberi mudharat bagimu niscaya mereka tidak akan dapat memberi mudharat melainkan apa yang telah dituliskan bagimu. Pena-pena telah diangkat dan telah kering lembaran-lembaran". (HR. At-Tirmidzi)

Banyaknya tanyangan-tayangan sinetron dengan gentre religius, tentu menimbulkan penafsiran lain di kalangan masyarakat, karena bagaimanapun stasiun televisi adalah lembaga komersial yang bisa bertahan dengan memuaskan konsumennya, timbul satu pertanyan, benarkah sinetron religius yang diasumsikan untuk m
enjawab spirit religiutas (keberagaman) mampu membuat manusia semakin religius?
“It (religion) is the opium of people” Agama adalah candu masyarakat demikian kata Karl Marx, Bapak komunisme musuh kaum beragama sedunia. Menurut konsep tuhan dengan surga neraka adalah ciptaan manusia untuk melarikan diri dari

keputusasaan, sebagaimana opium/candu digunakan oleh manusia saat tak berdaya mengatasi tekanan hidup, opium memberikan efek ketenangan, halusinasi, dan menjawab semua keinginan yang dihadapinya.s
Menurut Mark konsep tuhan tidak dikenal manusia diawal sejarah. Ketika itu manusia hidup saling berbagi dalam suatu kelas yang dinamakan komunitas purba dimana segala hal dibagi sama rasa dan sama rata. Kemudian timbullah keserakahan manusia yang ingin mendapatkan lebih dari sesamanya, sehingga satu sama lain saling bersaing untuk menjadi yang terkuat. Pihak yang menang kemudian menjadi kelas borjius yang kalah menjadi proletar.
Untuk mencegah kaum proletar memberontak maka kaum borjuis menciptakan konsep Tuhan dan agama sebagai candu penawar penderitaan, karena dengan dibuahi oleh khayalan tentang Tuhan dan alam nanti, dimana yang lemah tertindas dan akan mendapat kebahagiaan di surga dan kaum penindas di hukum di neraka, maka jiwa-jiwa tertindas itu akan menjadi tenang.
Sebaliknya kaum agama menyatakan bahwa konsep Tuhan adalah fitrah yang dibawa manusia sejak kelahirannya. Secara umum Agama dan Komunisme Marxisme berada dalam dua arah yang saling berlawanan.
Namun belakangan ini asumsi Mark justru mendapat bantahan dari fenomena keberagaman khususnya Islam, di Indonesia. Lewat berbagai sinetron religius yang marak semenjak ketidak pastian ekonomi dan politik pasca reformasi seakan-akan keresahan, ketakutan dan ketidak pastian ini mendapat candu penawar lewat sinetron-sinetron, dimana orang-orang yang berdosa mendapat balasan langsung dari Tuhan, sebagai contoh adalah jenazah di rubung belatung atau terhimpit liang kubur.
Sementara sosok orang beriman, juga mendapat balasan langsung seperti pemulung jadi pengusaha, atau tukang kubur mendapat berbagai keajaiban hingga menjadi konglomerat. Tokoh-tokoh agama digambarkan sebagai manusia sempurna, berakhlaq mulia, berwajah ramah, cukup secara materi serta tentu saja mampu menjawab semua tantangan hidup, termasuk membasmi siluman.
Fenomena sinetron religius, yang dipelopori tayangan sinetron Rahasia Ilahi di TPI menjadi marak yang di ikiuti semua setasiun televisi lain. Indosiar dengan Misteri Ilahi, SCTV Kuasa Ilahi, menunjukkan betapa besar tanggapan masyarakat tentang hal-hal semacam ini.
Variasi-variasi Film Religius
Dalam perkembangannya sinetron religius ini mempunyai beberapa khas masing-masing. Beberapa tipe tersebut antara lain:
Sinetron yang menggambarkan hukuman bagi para pendosa, sebagai gambaran hubungan mahluk terhadap Tuhan. Tuhan digambarkan sebagai Dzat Maha Kuasa yang tak segan-sega menghukum hamba-Nya yang bersalah dengan hukuman yang keras, bahkan sadis. Ini merupakan hasil dari sinetron religius yang paling awal. Perintisnya adalah TPI yang menayangkan dalam sinetron RAHASIA ILAHI. Sinetron ini diangkat dari larisnya majalah Hidayah yang mengangkat kisah-kisah nyata seputar adzab bagi kaum pendosa. Judul-judul seram pun masih lengket di telinga penonton televisi, pengadu ayam yang mati seperti ayam disembelih, jenazah terhimpit kubur dan sebagainya.
Sinetron yang menggambarkan balasan secara instan (langsung) bagi hambanya yang beriman. Misal seperti orang saleh yang berprofesi sebagai pemulung mendapat keajaiban sehingga menjadi penguasa, tukang sapu yang kemudian mendapat rejeki nomplok sehingga kaya mendadak, gambaran ini sering ditayangkan di stasiun RCTI lewat sinetron MAHA KASIH.
Fenomena yang menggambarkan hal yang paling disukai masyarakat Indonesia, film mistis. Bagaimana kejahatan ditumpas melalui sepak terjang ulama yang menguasai hal-hal supernatural. Indosiar adalah stasiun TV yang paling dominan dengan fenomena ini lewat sinetron MISTERI ILAHI. Sinetron ini menjadi khas karena yang menjadi lawan adalah siluman dan mahluk jadi-jadian. Maka kemudian siluman ular, siluman buaya, dan kuntilanak begitu dekat dengan kita dengan wajah yang tak lagi menyeramkan karena sudah pasti akan dijinakkan oleh para ustadz berjubah yang mempunyai beragam kesaktian.
Sinetron ini biasanya marak menjelang Ramadhan. Ini sebenarnya sinetron biasa yang bertema hal-hal lumrah dalam dunia sinetron. Konflik perebutan warisan, pacar, persaingan bisnis dan dendam. Namun dengan dibumbui sedikit balutan tokoh-tokoh yang berperan sebagai ustadz, sanrti, juga pakaian-pakaian Islami, maka sinetron ini pun masuk kedalam katagori sinetron religius.
Beberapa artis sinetron yang dalam dunia nyata, kredibilitasnya dari segi keagamaan sangat menyedihkan disulap menjadi ustadz, ustadzah atau santri. Contoh nyata adala Anjasmara yang pernah berfoto telanjang dan fotonya dipajang di pameran sebagai karya seni. Sangat laris menjalani peran sebagai tokoh “santri gaul”. Bahkan tokoh utama dalam sinetron Ramadhan pernah ditangkap karena memakai sabu-sabu.
Artis-artis perempuan yang dalam liputan khusus tengah malam semisal fenomena di TRAN TV sangat piawai bergoyang dilantai diskotik, memamerkan kelincahannya sambil mencampur oplosan minuman keras berbagai jenis dan keesokan harinya tampil di sinetron dengan pakaian islam yang sangat anggun, lengkap dengan petuah-petuahnya.
Penayangan sinetron-sinetron tersebut pada jam-jam utama yang bisa dilihat secara bebas termasuk oleh anak-anak kecil juga membawa dampak yang menghawatirkan.
Penggambaran mahluk-mahluk halus yang dengan kejam membunuh manusia, siksaan-siksaan mengerikan sebagai balasan perbuatan dosa mengakibatkan Agama dan Tuhan tampak sebagai monster. Konsep Islam bahwa Tuhan bersifat Rahman dan Rahim Pengasih dan Penyayang serta mendahulukan rahmat daripada kemurkaanya seakan hancur berantakan oleh sinetron.
Sinetron religi sangat dikhawatirkan terhadap pembentukan pribadi anak karna memberikan informasi berbagai hal tabu, semisal sinetron yang membahas hukuman bagi homoseksual dan lesbian, justru membuat anak semakin terpancing untuk mengetahui penyimpangan tersebut.
Sepanjang sejarahnya, fenomena sinetron sebagai salah satu sarana pengobat keresahan dalam menghadapi permasalahan hidup hanya merupakan tren lama yang dikemas secara berbeda.
Melejitnya tayangan religious menggejala pertama kali pada saat badai krisis moneter Indonesia pada tahun 1998. Saat itu yang menjadi pola pelarian dari keresahan adalah tayangan religious yang bersifat musikal. Group musik kyai kanjeng, orchstra Tya Subiakto, shalawat Hadad Alwi, menjadi tayangan favorit. Hampir seluruh TV menayangkan ini.
Tren selanjutnya adalah dzikir bersama. Dimana ditayangkan dzikir massal yang jamaahnya khusyu berdo’a mencari ketenangan. Salah satu pemimpinnya adalah majelis dzikir sejuta umat ustadz Arifin Ilham yang ditayangkan RCTI, dzikir penyembuhan oleh Ustadz Haryono ditayangkan di TPI dan TVRI. Pasca tren dzikir maka lahirlah tayangan penyejuk hati, sebagai contoh Manajemen Qolbu dengan Aa’Gym sebagai iconnya. Tayangan ini mengajarkan manajemen bagaimana pemirsa bersabar dan mensukuri karunia yang masih diperolehnya.
Bagi stasiun TV hal ini bukanlah hal penting yang harus dikomentari karena urusan mereka adalah iklan dan uang. Namun paling tidak akan lahir satu anggapan bahwa mereka adalah memang benar-benar idola.
Di Balik Layar Stasiun Televisi
Mencari penyebab mengapa sinetron religi menjadi fenomena yang begitu marak di Indonesia merupakan upaya bak mengurai benang kusut karena banyaknya faktor yang melahirkan fenomena demam senetron religius kelihatanya berangkat dari meningkatnya kesadaran keagamaan masyarakat, sebenarnya faktor ekonomi, budaya dan politik memegang peranan yang sangat penting.
Lahirnya sinetron rahasia ilahi yang menjadi awal melejitnya sinetron religi, berawal dari kejelian pihak PH (Production House) Multivision melihat larisnya majalah hidayah yang berisi kisah-kisah ajaib seputar adzab bagi orang yang berdosa. Penjualan majalah Hidayah yang mencapai 2 juta eksemplar tentu menunjukkan betapa potensialnya hal tersebut jika dikembangkan menjadi industri televise.
Meskipun pada asalnya berasal dari semangat keberagaman, namun dalam religi harus di kontrol karena berbagai alasan. Pertama Sinetron religi sangat rentan membawa pola pemahaman materialise (kebendaan) untuk memahami hakekat kebenaran. Karena salah dan benar selalu ditunjukkan dengan hal yang bersifat material. Orang berdosa mendapat hukuman berupa penyakit-penyakit mengerikan,
Jika ini dibiarkan dikhawatirkan, mengulang pemahaman keagamaan kaum musyrik bahwa kebenaran harus dibuktikan secara materil seperti terekam dalam ayat Al-Qur’an yang menceritakan tentang kaum musyrik untuk memelihara kebenaran dengan cara menurunkan kitab dari langit, atau menampakkan Malaikat dari Tuhan di depan mereka. Juga apabila mereka (kaum kafir) bersalah tidak mendapatkan balasan atas kesalahan mereka.
Kedua Sinetron religi mengakibatkan agama hanya merupakan tontonan ringan sehingga agama terbatas hiburan yang menghadirkan sajian tentang siksaan terhadap orang-orang jahat. Hal ini mengakibatkan kerapuhan serta dangkalnya keyakinan yang ada pada konsumen yang sebagian besar adalah kaum muslim, sehingga mereka tidak benar yakin karena adanya Tuhan yang Maha Haq akan tetapi mereka cenderung yakin karena takut adanya siksaan Tuhan yang maha kejam dalam televise.
Ketiga akan menyebabkan para penonton televisi tersebut malas untuk menggali hazanah keilmuan dalam islam karena mereka cukup menonton azab serta pahala yang disajikan dalam sinetron tersebut, karena sinetron tersebut hanya menyajikan adanya pahala serta adzab akan tetapi tidak menampilkan adanya hal-hal lain diluar pahala serta adzab yang lebih bermanfaat, seperti kelemahan-kelemahan islam dalam menghadapi perkembangan zaman.
Melarang sinetron religi adalah sebuah hal yang tidak realistis, namun paling tidak masyarakat bisa melakukan beberapa langkah untuk mengurangi efek negatifnya dengan beberapa cara antara lain mendesak pihak yang berkomponen semisal komisi penyiaran Indonesia, yayasan lembaga konsumen Indonesia, atau majelis ulama Indonesia untuk melakukan pengontrolan terhadap bagian-bagian dari sinetron religi yang menyimpang, sebagai contoh, penggambaran kekerasan yang berlebihan atau penonjolan unsur mistik yang bertentangan dengan prinsip dasar keimanan islam. Jika hal ini belum maksimal, maka penayangan sinetron religi bisa dituntut untuk hanya bisa ditayangkan pada jam-jam dimana anak-anak yag belum mempunyai pemahaman tentang agama secara mapan tidak bisa menonton secara bebas.

politik


HUBUNGAN BILATERAL, ANOMALI DEMOKRASI,
CIVIL SOCIETY DAN PERKEMBANGAN OLIGARKI POLITIK
INDONESIA –AUSTRALIA
Oleh: Ahmad Baihaqi


Hubungan bilateral Indonesia dan Australia dewasa ini semakin kuat dan semakin baik. Namun demikian, diperlukan fondasi yang lebih stabil dalam menjaga hubungan tersebut dalam jangka pajang mengingat pemimpin negara bias jadi come and go. Duta Besar RI untuk Australia, TM Hamzah Thayeb pada National President Forum yang bertema Indonesia From Neighbor to Partner yang diselenggarakan oleh Australian Institute of International Affairs di Parliament House, Brisbane tanggal 27 Juni 2007, menanggapi bahwa Opening Comments Deputy Secretary DFAT, David Ritchie semakin kuat dan semakin baik hubungan kedua negara, menurut Duta Besar itu tidak hanya disebabkan oleh sejarah dan letak geografis kedua negara, tetapi juga karena kedua negara telah memiliki berbagai ragam bidang kerja sama bilateral, khususnya adanya kesepakatan Comprehensive Partnership dari kedua pemimpin negara pada tahun 2005. Selain itu, Duta Besar RI itu menyatakan keyakinannya bahwa hubungan kedua negara akan semakin kokoh jika Perjanjian Lombok sudah selesai diratifikasi oleh parlemen kedua negara.
Hubungan bilateral Indonesia dan Australia tergolong hubungan yang sangat unik, di satu sisi menjanjikan berbagai peluang kerjasama namun di sisi lain juga penuh dengan berbagai tantangan. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai perbedaan menyolok diantara kedua negara dan bangsa bertetangga, yang terkait dengan kebudayaan, tingkat kemajuan pembangunan, orientasi politik yang mengakibatkan pula perbedaan prioritas kepentingan. Tidak dipungkiri, bahwa perbedaan-perbedaan tersebut akan menciptakan berbagai masalah yang akan selalu mewarnai hubungan kedua negara di masa-masa mendatang. Hal tersebut bisa menjadi naif, jika ada yang berpendapat bahwa pada suatu titik hubungan kedua negara akan tercipta sedemikian rupa sehingga terbebas dari masalah. Sebaliknya data empiris menunjukkan bahwa hubungan kedua negara memiliki kecenderungan yang sangat fluktuatif, sehingga para pemimpin serta masyarakat kedua negara dapat dituntut untuk selalu siap dan mempunyai berbagai solusi dalam menghadapi setiap masalah yang muncul.
Dalam kunjungan negara Australia ke Indonesia yang ke-dua (Februari 2002), Perdana Menteri John Howard menyatakan bahwa Pemerintah Australia akan selalu siap untuk membantu Pemerintah RI keluar dari krisis ekonomi sambil menegaskan dukungan penuh pemerintah Australia terhadap integritas dan keutuhan wilayah RI, yang sekaligus mementahkan harapan sementara terhadap kalangan yang mengharapkan dukungan Australia untuk memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Namun tidak dapat dipungkiri bahwa segelintir individu di berbagai belahan dunia, dan kemungkinan juga di Australia, beranggapan dan berharap agar Papua serta Aceh lepas dari Indonesia, tanpa menyadari dampak politis dan instabilitas keamanan yang akan ditimbulkan, terutama untuk kawasan Indonesia.
Pemerintah Australia menaruh perhatian besar terhadap setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia. Salah-satu indikatornya adalah kedatangan Perdana Menteri John Howard bersama beberapa Kepala Negara dan pejabat pemerintah negara sahabat pada tanggal 19 - 20 Oktober 2004 dalam rangka menghadiri pelantikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, merupakan sesuatu yang baru pertama kalinya terjadi sepanjang sejarah Indonesia. Kunjungan tersebut merupakan kunjungan ke-sembilan John Howard selama menjadi Perdana Menteri Australia.
Selain pemerintah, berbagai kalangan pejabat di Australia juga menaruh perhatian besar kepada Indonesia yang terlihat dari berbagai sorotan masyarakat, terutama kalangan pihak media terhadap Indonesia. Penyebab utamanya, antara lain: pertama, Indonesia dipandang sebagai negara besar, sekaligus tetangga terdekat Australia, sehingga setiap perkembangan yang terjadi di Indonesia selalu diikuti walau itu bisa menimbulkan dampak positif ataupun negatif terhadap Australia; kedua, 31% rakyat Australia menganggap Indonesia sebagai ancaman terbesar seperti yang ditemukan oleh hasil survei The Australian Strategic Policy Institute tahun 2001 dan kembali dipublikasikan pada tahun 2004 menjelang penyelenggaraan pemilihan umum Australia (9 Oktober 2004). Berkembangnya isu-isu sensitif antara kedua negara saat itu, antara lain Timor Timur, kasus migran gelap Kapal Tampa dan beberapa kasus serupa yang menggunakan Indonesia sebagai batu loncatan menuju Australia serta merebaknya tindakan terorisme yang memanipulasi ajaran Islam yang berpuncak pada serangan 11 September 2001 di New York, disusul peledakan bom Bali, Hotel JW Marriot (2003), dan Kuningan (2004), seolah-olah memberikan data yang benar terhadap hasil survei tersebut; dan, ketiga, media Australia memiliki beban 'psikologis' atas tewasnya 5 (lima) wartawannya di Balibo, Timor Timur (1975) yang menurut mereka dilakukan Kopassus, walaupun serangkaian penyelidikan yang dilakukan oleh Australia telah membantah tuduhan tersebut. Ketiga faktor di atas akan selalu mempersulit (inhibit) terhadap upaya-upaya Indonesia untuk membangun dan meningkatkan hubungan bilateral dengan Australia.
Upaya Mengubah Peluang Konflik Menjadi Kerjasama
Saat ini, terdapat dua isu yang memerlukan perhatian khusus oleh pemerintahan kedua Negara, yaitu ancaman terorisme dan imigran gelap. Ancaman terorisme sejauh ini telah berhasil dimanfaatkan untuk meningkatkan kerjasama, antara lain dengan penandatanganan Memorandum of Understanding on Counter Terrorism yang antara lain meliputi kegiatan tukar-menukar informasi intelijen, menghidupkan kembali kerjasama dan pengembangan kemampuan antara agen penegak hukum. Bahkan pada bulan Februari 2004, Indonesia dan Australia bersama-sama menyelenggarakan Ministerial Conference on Counter Terrorism yang dihadiri oleh para menteri negara-negara kawasan. Salah satu hasil konkret yang disepakati adalah pendirian Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC) yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan kemampuan operasional para petugas penegak hukum di kawasan guna memerangi transnational crime, khususnya terorisme.
Keengganan Indonesia menjadi bagian Pacific Solution dalam menyelesaikan masalah migran gelap mendorong penyelenggaraan Bali Regional Ministerial Conference on People Smuggling, Trafficking in Persons and Related Trans-national Crime tahun 2002 dan 2003 yang disponsori oleh Indonesia dan Australia disusul dengan penyelenggaraan Regional Ministerial Conference on Combating Money Laundering and Terrorist Financing tahun 2002. Seperti diketahui, Australia menggunakan Papua New Guinea dan Nauru untuk menampung para pengungsi gelap yang akan menuju Australia dengan cara memberlakukan exclusive immigration zones terhadap beberapa pulau terluasnya yaitu pulau Christmas, kepulauan Cocos, dan pulau Ashmore Reef, sehingga para pencari suaka yang mendarat di pulau-pulau tersebut belum dapat meng-klaim bahwa mereka telah berada di wilayah keimigrasian Australia. Dengan cara demikian, pemerintah Australia merasa berhak untuk mengirimkan para pencari suaka tersebut ke negara lain, dalam hal ini adalah Papua New Guinea dan Nauru. Perkembangan positif juga terlihat dengan kesepakatan kedua negara yakni Indoneia dan Australia untuk mencari berbagai upaya dalam meningkatkan kerjasama di bidang pertahanan dan keamanan. Tukar-menukar kunjungan para perwira tinggi kedua negara secara berkelanjutan, sementara sejumlah personil TNI mengikuti berbagai program pendidikan di Australia untuk memperdalam pengetahuan mereka.
Anomali Demokrasai Indonesia
Kebanyakan orang mungkin sudah terbiasa dengan kata demokrasi. Tapi demokrasi merupakan konsep yang masih disalah pahami dan disalahgunakan manakala rezim-rezim totaliterdan diktator militer berusaha memperoleh dukungan rakyat dengan menempelkan label demokrasi pada diri mereka sendiri. Namun kuatnya gagasan demokrasi juga telah mendorong munculnya sejumlah pengungkapan kemauan dan kecerdikan manusia yang paling mendalam dan mengharukan dalam sejarah.
Menurut kamus Bahasi Indonesia, demokrasi adalah pemerintah oleh rakyat dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh mereka atau wakil-wakil yang mereka pilih di bawah sistem pemilihan bebas. Abraham Lincoln mengatakan bahwa demokrasi adalah suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
Sejarah menunjukkan bahwa pemimpin formal seperti Indonesia sering kali menjalankan kekuasaan tanpa kritik. Kekuasaan pun menjadi tak terbatas bahkan tak terkendali. Tapi, secara jujur harus diakui, sedikit banyak feodalisme merupakan bagian kebudayaan timur.
Oleh pendukung teori-teori sosial Barat, hal ini banyak dikritik. Demokrasi kemudian dianggap sebagai sistem paling ampuh dan ideal dalam pengaturan hierarki kepemimpinan masyarakat. Akhirnya demokrasi pun dijajakan, bahkan dipaksakan ke semua bangsa. Indonesia modern pun menerima demokrasi yang pada intinya Soekarno dan Soeharto menerapkan demokrasi semu. Demokrasi dimanipulasi dan dijadikan senjata memperkuat patronisme.
Demokrasi kemudian semakin mendapat tempat di negara ini. Saat ini kita kembali kepada demokrasi dalam bentuk aslinya. Semua dipilih secara langsung. Tapi, apakah setelah itu secara mental pemimpin-pemimpin yang terpilih terbebas dari feodalisme? Apakah mereka terbebas dari pikiran bahwa mereka mempunyai kekuasaan sepenuhnya pada masyarakat sehingga bisa memanipulasi keinginan-keinginan grass root?
Ternyata tidak. Inilah anomali pertama demokrasi di dunia ketiga: demokrasi dan feodalisme bisa hidup di bawah satu atap. Anomali kedua, demokrasi tidak berbanding linier dengan kesejahteraan. Dengan amanat langsung dari rakyat, pemimpin mempunyai legitimasi sangat besar untuk dapat membawa rakyat ke arah yang lebih baik. Kegagalan akan berakibat pada dicabutnya mandat dari rakyat. Tapi, apa yang terjadi? Demokrasi bahkan berbanding terbalik dengan kesejahteraan.
Timor Lorosae dimata Australia
Timor Leste, negara baru berpenduduk 760.000 yang baru saja merayakan ulang tahun kedua kemerdekaannya, 41% warga negaranya hidup di bawah garis kemiskinan dan satu dari 10 anak mati di bawah umur satu tahun. (Jakarta Post, 21/5/2004).
Para pemimpin yang telah dipercaya untuk mengelola pemerintahan agar mewujudkan kesejahteraan rakyat belum juga terbukti. Kelaparan yang mengakibatkan kemarahan, kesenjangan ekonomi yang mengakibatkan kecemburuan sosial dan kerusuhan, rekrutmen pegawai negeri dan tentara yang mengakibatkan ketidakpuasan, klandestin yang menderita dan terlupakan, kekacauan dan polemik elite politik, kepentingan negara-negara luar kepada Timor Leste semuanya bercampur dalam satu momen dan satu masa. Kerusuhan di beberapa distrik dan mencapai puncak kemarahan rakyat Timor Lorosae pada tanggal 4 Desember 2002 di Dili adalah indikator kemarahan rakyat. Pengurangan personel pasukan PBB pada tahun 2004 dari 3.800 menjadi 600 tentunya akan berdampak kian buruknya pendapatan masyarakat Timor Lorosae. Pengurangan Pasukan PBB disambut Gelisah, (Kompas, 19 Mei 2004.)
Adapun Australia yang dari dulu mempunyai kepentingan politik terselubung untuk menjadikan Timor Leste sebagai buffer zone sekaligus kepentingan ekonomi atas minyak dan gas di celah Timor sehingga amat berperan dalam membebaskan Timor Lorosae dari NKRI berangsur menurun berkait masalah eksplorasi minyak dan gas. Pemerintah Timor Leste menuduh eksplorasi minyak secara sepihak oleh Australia adalah pemaksaan kehendak sebuah negara kuat terhadap negara lemah. Australia menyangkal tuduhan Timor Leste bahwa negara itu secara ilegal mendapatkan royalti dari eksplorasi minyak dan gas sebesar satu juta dollar Australia per hari.
Dalam suatu pernyataan baru-baru ini di televisi, Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer mengatakan,
“They made a very big mistake thinking the best way to handle this negotiation is by trying to shame Australia, by mounting abuse on our country accusing us of bullying when you consider all we have done for East Timor". (Jakarta Post, 21 Mei 2004).
Timor Lorosae dan Indonesia
Hubungan dengan Australia kian menurun, hubungan Timor Leste dengan Indonesia berkembang kian baik. Sejak peristiwa Santa Cruz, 12 November 1991, sampai pasca penentuan pendapat, penganut pro kemerdekaan masih bernada sinis terhadap Indonesia, tetapi sejak 2002 nada sinis itu sudah tidak terdengar lagi. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Timor Lorosae sampai pada kesadaran, Timor Leste meski secara politis sebuah negara tetapi secara sosial-budaya dan ekonomi adalah bagian tak terpisahkan dari Indonesia dan hubungan baik perlu dibina dan ditingkatkan.
Hubungan baik yang telah dirintis Gus Dur dan dilanjutkan pemerintahan Megawati serta kunjungan timbal balik para petinggi kedua negara melahirkan banyak hal sebagai konsesi hubungan kedua negara. Ada ide soal pembauran ekonomi, budaya, sosial, keamanan, pengungsi, dan pemberian beasiswa bagi mahasiswa Timor Lorosae di Indonesia. Semua keinginan itu menyentuh substansi masalah yang dihadapi kedua negara.
Saat romantisisme Pemerintah RI dan Timor Lorosae sedang menghangat tiba- tiba Pemerintah RI dikejutkan pernyataan Menteri Luar Negeri (Menlu) Ramos Horta atas lolosnya Wiranto dalam Konvensi Partai Golkar, 19 April 2004. Menlu Ramos Horta menyayangkan terpilihnya Jenderal (Purn) Wiranto. Karena hal itu akan menimbulkan masalah hubungan luar negeri Indonesia bahkan menempatkan Timor Lorosae, Australia, dan negara-negara Eropa, serta AS dalam hubungan yang kurang menyenangkan. Horta bahkan menilai Wiranto akan menjadi pemimpin kuat seperti Ferdinand Marcos, Pol Pot, dan Pinochet.
Tekanan dalam negeri Timor Lorosae, antara lain, adalah seperti disampaikan Yayasan HAK, tanggal 12 Mei 2004. Pernyataan yang ditandatangani Direktur Yayasan HAK, Jose Luis, mendesak agar Jaksa Agung Timor Leste tetap konsisten membela HAM, terutama hak-hak korban pelanggaran HAM, dan menyesalkan mosi peninjauan kembali tuntutan yang diajukan oleh Jaksa Agung kepada SPSC karena pada dasarnya adalah upaya memetieskan kasus Wiranto yang merupakan tindakan kontraproduktif terhadap upaya penegakan HAM di Timor Leste secara umum, terutama terhadap tuntutan keadilan atas kejahatan terhadap kemanusiaan oleh TNI dan milisi bentukannya pada tahun 1999.
Daftar Rujukan
Mario Florencio Vieira. 2004. Masa Depan TemoerLeste Indonesia dan Australia, (Online). Vol 1, No 1, (http://www2.compass.com/, diakses 09 juli 2008).
Joomla. 2008. Anomali Demokrasi Indonesia. (Online). Jilid 1, Hal 1, (http://http://www.indonesia/ irib.ir, diakses 09 juli 2008).
Finn,E, Chester Jr. Tanpa tahun, Apakah Demokrasi itu?, Terjemahan oleh Budi Priyatno. 1991 Amerika Serikat: United State Information Agency.